PEMANFAATAN FASILITAS PELAYANAN
BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SLEMAN
Oleh : ISTIKOMARIYATI
Nim :
021813577
ABSTRAK
Perpustakaan merupakan salah satu
organisasi sumber belajar yang mengelola, menyimpan, dan memberikan layanan
bahan pustaka baik cetak maupun non cetak serta mampu sebagai objek dalam suatu
penelitian. Oleh karena itu, suatu perpustakaan yang menyediakan berbagai bahan
pustaka dan berbagai fasilitas pelayanan yang baik akan dapat membantu
pemustaka dalam pencarian informasi yang dibutuhkan.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemanfaatan fasilitas
pelayanan bahan pustakan di Perpustakaan Daerah Sleman. Penelitian ini
menggunakan metode kulitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan cara melihat
langsung atau observasi.
Dari hasil penelitian ini
pemanfaatan fasilitas pelayanan bahan pustaka di perpustakaan Daerah Sleman
belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna perpustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian
penulis menyarankan sebaiknya pemanfaatan fasilitas pelayanan diperpustakaan
ditingkatkan agar dapat termanfaatkan oleh pemustaka dengan maksimal.
Kata Kunci : Pemanfaatan Fasilitas, Pelayanan Perpustakaan, Perpustakaan
Daerah Sleman.
I.
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Perpustakaan ialah sebuah
ruangan, bagian sebuah gedung.ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan
tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian buku dan
terbitan lainnya termasuk di dalamnya semua bahan cetak,buku, majalah, laporan,
pamflet, prosiding, manuskrip (naskah), lembaran musik, berbagai karya musik,
berbagai karya media audiovisual seperti film, slid ( slide), kaset, piringan
hitam, bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan mikroburam ( microopaque
). Webster menyatakan bahwa perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskrip,
dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi atau bacaan,
kenyamanan, atau kesenangan. (Sulistyo-Basuki ,1991:3).
Perpustakaan
sebagai penyedia informasi yang bersumber pada literatur baik yang tercetak
maupun terekam harus memberdayakan
koleksinya maksimal mungkin. Pendayagunaan sumber informasi di perpustakaan
pada bentuk layanannya. Artinya, layanan
diperpustakaan menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perpustakaan. Oleh karena
itu, hal yang terpenting dalam suatu perpustakaan yaitu layanan.
Layanan perpustakaan
bertujuan untuk memberikan informasi guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan menunjang proses belajar mengajar. Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan
yang pada pelaksanaanya perlu adanya perencanaan dalam penyelenggaraanya.
Layanan perpustakaan akan berjalan
dengan baik apabila system layanan yang digunakan tepat dan sesuai dengan
kebutuhan pemakainya. Ada tiga sistem layanan perpustakan, yakni sistim layanan
terbukan (open access), sistem layanan tertutup (close acces), dan system
layanan campuran (mixed access), ketiga sistem layanan ini ada hubungannya
dengan cara bagaimana perpustakaan memberikan kesempatan kepada pembacanya
untuk menemukan bahan pustaka. Untuk menujang keberhasilan layanan
diperlukan beberapa pendukung, antara lain fasilitas, koleksi, Petugas Layanan,
dan Pemakai.
Dalam
penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap pemanfaatan fasilitas
pelayanan yang ada di Perpustakaan Daerah Sleman. Di Perpustakaan Daerah Sleman
sistem pelayanannya menggunakan sistem terbuka, yaitu dengan memberikan
kesempatan kepada pemakai untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya
sekedar membaca-baca, tetapi mengetahui berbagai alternative dari pilihan
koleksi yang ada dirak, yang kira-kira dapat mendukung penelitiannya.
Identifikasi
Masalah
Dari data yang diperoleh,
maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Pemanfaatan fasilitas layanan
perpustakaan belum dimanfaatkan dengan maksimal.
2. Pelayanan
perpustakaan masih terpusat pada petugas belum memanfaatkan fasilitas mandiri
yang dapat digunakan oleh pemustaka sendiri dalam pencarian bahan pustaka.
Analisis Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan fasilitas belum berhasil sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan. Untuk mengetahui secara rinci sebab-sebab kekurangan pemanfaatan
fasilitas tersebut, penulis melakukan pengamatan dan wawancara dengan petugas, maka
analisis masalah di atas adalah:
1. Koleksi
Bahan Pustaka yang masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pemustaka.
2. Kurangnya
pemanfaatan yang maksimal dalam penggunaan layanan ruang audio visual.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
analisis masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana
menyediakan fasilitas layanan bahan pustaka yang sesuai dengan yang dibutuhkan
pemustaka?
2.
Bagaimana memaksimalkan pemanfaatan
fasilitas layanan perpustakaan oleh pemustaka?
Tujuan
Penelitian
1.
Mengetahui hasil pemanfaatan fasilitas
layanan perpustakaan yang sudah disediakan.
2.
Mengetahui kekurangan fasilitas layanan
perpustakaan yang dimanfaatkan oleh pemustaka atau mahasiswa.
Manfaat
Penelitian
Penelitian
ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Bagi Mastarakat umum
Masyarakat
umum dapat memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan dengan baik dan dapat
memaksimalkan pemanfaatannya. Sehingga tidak harus meminta bantuan atau melalui
petugas perpustakaan dalam kegiatan pelayanan.
2.
Bagi Petugas Perpustakaan
a) Memberikan
alternatif usaha untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas layanan perpustakaan
mandiri.
b) Menciptakan
suasana yang nyaman dan tenang dalam aktivitas layanan perpustakaan.
3.
Bagi Perpustakaan
a) Meningkatkan
kualitas pelayanan perpustakaan di Perpustakaan Daerah
Sleman.
b) Memberikan
saran untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas pelayanan yang disediakan.
Memberikan
image yang baik terhadap ketersediaan
fasilitas pelayanan di Perpustakaan Daerah Sleman.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Landasan
Teori
1.
Standar
Perpustakaan Daerah
Standar perpustakaan umum
kabupaten/kota ini menetapkan acuan dasar penyelenggaraan dan pengelolaan
perpustakaan umum di tingkat kabupaten/kota, meliputi ketentuan atau
persyaratan minimal tentang koleksi, sarana dan prasarana, layanan, tenaga,
penyelenggaraan, dan pengelolaan perpustakaan.
2.
Pada Sarana dan prasarana
1.)
Gedung
a)
Luas
gedung sekurang-kurangnya 0,008 m2 per kapita dikalikan jumlah penduduk.
b)
Memenuhi
standar kesehatan, keselamatan, kenyamanan, ketenangan, keindahan, pencahayaan,
keamanan, dan sirkulasi udara.
c)
Perencanaan
gedung memungkinkan pengembangan fisik.
d)
Memenuhi
aspek teknologi, ergonomik, konstruksi, lingkungan, efektifitas, efisiensi dan kecukupan.
e)
Berbentuk
permanen.
f)
Memperhatikan
kekuatan dan memenuhi persyaratan konstruksi lantai untuk ruang koleksi perpustakaan
(minimal 400 kg/m²).
g)
Dilengkapi
atau difasilitasi sarana kepentingan umum seperti toilet, dan area parkir.
2.)
Ruang perpustakaan
Ruang
perpustakaan sekurang-kurangnya terdiri dari ruang koleksi, ruang baca, ruang
kepala, ruang staf, ruang pengolahan, ruang serba guna, area publik (mushola
dan toilet tidak berada didalam ruang koleksi).
3.)
Sarana layanan dan sarana kerja
Perpustakaan
menyediakan sarana perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi: rak buku(30 buah);
rak majalah (3 buah); rak audio visual (2 buah); rak buku referensi (7 buah);
meja baca (100 buah); meja kerja (20 buah); laci katalog (2 buah); kursi baca
(100 buah); perangkat komputer (5 unit); alat baca tunanetra (5 unit) ; AC (1
buah); rak display buku baru (1 buah); rak surat kabar (2 buah);
jaringan internet; lemari penitipan tas (2 buah).
4.)
Penyediaan komputer internet
a) Setiap 10.000 jumlah
penduduk, sekurang-kurangnya disediakan 1 unit komputer yang terkoneksi dengan
internet.
b) Perpustakaan
memanfaatkan dan mendayagunakan sarana komputer untuk
mengembangkan
e-library (perpustakaan digital) dan kepentingan pelayanan akses
informasi.
5.)
Jam buka
Jam buka perpustakaan sekurang-kurangnya
8 jam per hari.
6.)
Jenis layanan
Perpustakaan
menyelenggarakan jenis layanan sekurang-kurangnya meliputi: layanan sirkulasi, layanan
membaca ditempat, layanan referensi, layanan bercerita, layanan keliling (mobil
keliling), dan layanan bimbingan pemustaka.
3.
Perlengkapan
Ruang Perpustakaan
Menurut Darmono (2001) terdapat beberapa perlengkapan pokok yang dibutuhkan
sebuah perpustakaan antara lain:
1.
Rak atau lemari buku; berfungsi untuk menempatkan
koleksi buku. Ada rak buku yang terdiri atas satu sisi dan ada pula yang dua
sisi. Untuk rak satu sisi ditempatkan merapat pada dinding ruang perpustakaan,
adapun rak dua sisi dapat diletakkan ditengah ruangan, pada masing-masing
sisinya diisi dengan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Biasanya rak buku
memiliki ketinggian 190 cm dan terdiri atas 4-5 sap untuk menempatkan koleksi
buku.
2.
Rak surat kabar; berfungsi untuk meletakkan surat
kabar agar tidak mudah rusak atau sobek. Biasanya rak surat kabar terbuat dari
kayu dan lebarnya disesuaikan dengan ukuran surat kabar yang dilanggan oleh
perpustakaan. Rak ini dilengkapi alat penjepit yang panjangnya 36 inci, yang
memudahkan surat kabar untuk dipasang atau dilepas kembali.
3.
Rak majalah; berfungsi untuk meletakkan majalah dan
biasanya hanya terdiri atas 2 sap. Konstruksi rak yang rendah ini dapat
memudahkan pengguna perpustakaan mengambil koleksi majalah yang dibutuhkan.
4.
Meja dan kursi baca; perlengkapan ini sangat
dibutuhkan oleh perpustakaan untuk melayani pengguna perpustakaan yang ingin
membaca koleksi buku di ruang perpustakaan. Pemilihan jenis meja dan kursi baca
selain harus disesuaikan dengan kondisi luas ruangan juga disesuaikan dengan
dana yang dialokasikan untuk membeli perlengkapan tersebut. Sebaiknya meja dan
kursi baca terbuat dari bahan yang kuat (kayu), nyaman dan seragam baik warna
dan bentuknya.
5. Meja dan
kursi kerja; berguna bagi staf perpustakaan untuk melaksanakan aktivitas dan
menyelesaikan tugas-tugasnya. Umumnya meja dan kursi kerja disediakan dalam
bentuk tunggal tidak digabung antara staf yang satu dengan lainnya, artinya
untuk satu orang staf akan mendapatkan satu buah meja dan kursi.
6. Meja
sirkulasi; berfungsi untuk melayani pengguna yang akan meminjam atau
mengembalikan koleksi buku perpustakaan. Meja sirkulasi biasanya didesain
khusus agar dapat menampung buku dan berkas lainnya dalam jumlah yang banyak.
Agar pelayanan sirkulasi berjalan optimal, maka desain meja sirkulasi biasanya
terdiri atas beberapa meja yang digabung menjadi satu sehingga membentuk meja
yang fleksibel dalam melakukan kegiatan sirkulasi.
7. Lemari katalog;
berfungsi untuk menyimpan kartu catalog. Besarnya lemari catalog disesuaikan
dengan jumlah laci yang diinginkan sedangkan tingginya disesuaikan dengan
tinggi badan pengguna perpustakaan pada umumnya.
8. Kereta buku;
berfungsi untuk mengangkut buku yang dikembalikan oleh pengguna perpustakaan
(dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku yang telah diproses dibagian
pembinaan koleksi ke rak buku. Biasanya kereta buku terbuat dari bahan yang
kuat dan beroda.
9. Papan display;
berfungsi untuk memamerkan koleksi buku baru yang akan dilayankan oleh
perpustakaan.
4.
Peralatan
Perpustakaan
Menurut Quible (2001) dalam Badri Munir, selain faktor penjualan dan
perawatan, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh staf dalam memilih
peralatan yang sesuai dengan tata ruang sebuah kantor (kantor pada umumnya)
yaitu pertimbangan peralatan. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan faktor
pertimbangan peralatan tersebut antara lain:
1.
Tujuan penggunaan peralatan; sebelum memilih
peralatan, harus ditentukan dahulu tujuan penggunaan peralatan tersebut. Perlu
diperhatikan pula jangan membeli peralatan yang terlalu canggih, lebih penting
sesuaikan antara kebutuhan dengan keahlian staf yang akan menggunakan alat
tersebut.
2.
Menentukan peralatan yang sesuai; memilih peralatan
dengan merek tertentu perlu menjadi pertimbangan pula, hal ini berkaitan
dengan layanan purna jual yang disediakan merek tersebut jika suatu saat
kantor ingin meng-upgrade peralatannya dengan yang baru.
3.
Tingkat kegunaan peralatan; harus dipertimbangkan
kemampuan peralatan dalam memenuhi kebutuhan kantor secara maksimal sehingga
memperlancar aktivitas staf kantor.
4.
Spesifikasi peralatan; untuk beberapa peralatan harus ditentukan
lebih dahulu spesifikasi fisik dan teknisnya karena berkaitan dengan penempatan
peralatan diruangan, jumlah listrik yang dibutuhkan, pemasangannya dan struktur
yang dibutuhkan.
5.
Biaya peralatan; banyak peralatan baru yang
membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi, oleh karena itu efesiensi
peralatan juga harus dipertimbangkan.
6.
Proses operasional peralatan; beberapa tipe peralatan
membutuhkan perlengkapan khusus, misalnya printer yang memerlukan toner
asli harganya tentu lebih mahal, tidak ada salahnya menggunakan printer
jenis lama yang dapat diisi ulang dan tentu harganya lebih murah.
7.
Fitur keamanan; beberapa peralatan canggih yang
berbiaya operasional tinggi menyediakan user id dan password yang
memungkinkan tidak semua orang dapat menggunakan alat tersebut.
8.
Fleksibilitas peralatan; beberapa peralatan dapat
digunakan untuk melakukan pekerjaan yang lebih luas dibandingkan peralatan yang
lain, atau dimodifikasi dengan beberapa komponen lain jika dibutuhkan.
9.
Kemudahan penggunaan peralatan; beberapa peralatan
sulit dipergunakan sehingga membutuhkan latihan tambahan bagi staf untuk
mengoperasikannya, hal ini tentu saja membutuhkan biaya dan waku khusus yang
seharusnya dapat dihindari bila peralatannya mudah dioperasionalkan.
10. Kecepatan
operasi peralatan; pada sebagian kantor ada yang memerlukan tersedianya
peralatan yang dibutuhkan secara cepat karena pertimbangan kelancaran aktivitas
kantor.
11. Masukan dari
operator peralatan; staf yang akan mempergunakan peralatan yang akan dibeli
seharusnya diminta pertimbangannya mengenai peralatan tersebut.
12. Standardisasi
peralatan; penggunaan hanya beberapa merek tertentu akan menghasilkan
standardisasi peralatan kantor, selain memberikan keuntungan juga berdampak
kerugian tertentu. Keuntungan misalnya kemudahan bagi staf untuk
mengoperasikannya dan dapat diintegrasikan dengan peralatan lain, namun
kerugiannya adalah tingkat ketergantungan pada peralatan tersebut sangat tinggi
sehingga rentan terhadap gangguan supply dan kenaikan harga.
Faktor-fakor
di atas dapat diterapkan di perpustakaan untuk dijadikan bahan pertimbangan
dalam memilih peralatan yang akan dipergunakan guna mendukung kelancaran
aktivitas pelayanannya.
III.
Metode
Penelitian
ini dilaksanakan dengan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data
melalui pengamatan/ observasi dan wawancara. Metode penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang berhubungan dengan data nonnumerik, dalam
mendiskripsikan prosedur-prosedur sering menggunakan narasi. Sebagian besar
tidak menggunakan metode statistik dalam membuat kesimpulan, analisa data hanya
menggunakan statistik deskriptif (Hartinah, 2014: 4.7).
Teknik
pengumpulan data observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan melihat
langsung kegiatan responden yang diteliti untuk mendapatkan data sesuai dengan
tujuan penelitian. Peneliti secara aktif mencatat tentang kegiatan responden
tanpa sepengetahuan responden dalam lembar catatan yang sudah disiapkan
(Hartinah, 2014: 5.8).
Teknik
pengumpulan data wawancara adalah kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan
panduan/pedoman wawancara yang berisi beberapa pertanyaan tentang masalah yang
diteliti kepada responden (Hartinah, 2014: 5.8).
IV.
Hasil
dan pembahasan
Pelayanan
perpustakaan yang baik adalah bagian dari hal penting untuk memberikan kepuasan
kepada pemustaka dalam usaha memenuhi kebutuhan informasi yang akurat dan
sesuai. Perpustakaan harus memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal
mungkin. Tingkat kepuasan pemustaka perpustakaan dapat
dilihat dari jumlah kunjungan pemustaka ke perpustakaan untuk mencari informasi
yang dibutuhkan. Jumlah kunjungan pemustaka ke perpustakaan dipengaruhi
beberapa faktor, faktor – faktor yang mempengaruhinya salah satunya berasal
dari fasilitas pelayanan yang akan mampu mendukung kegiatan pelayanan.
Fasilitas pelayanan
yang lengkap dan berfungsi dengan baik akan memudahkan penelusuran informasi
oleh pemustaka dan mendukung kelancaran tugas-tugas perpustakaan. Untuk
memenuhi fasilitas pelayanan yang lengkap selain dari adanya gedung dan ruang
perpustakaan juga perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman
sarana dan prasarana yang ada adalah :
1. Gedung
dan ruang perpustakaan
Gedung perpustakaan
berada di Jln. Turgo No. 3
Tridadi Sleman, terletak pada lokasi yang mudah dilihat, dikenal,
dan di jangkau oleh masyarakat umum. Lokasinya berada di lingkungan taman
bermain dan tempat berkumpulnya masyarakat. Luas gedungnya 594 m2 .
Fasilitas
yang disediakan, meliputi:
1) Ruang
baca anak
2) Ruang
baca remaja, dewasa, dan orang tua
3) Ruang
audio visual
4) Ruang
koleksi anak
5) Ruang
koleksi umum
6) Ruang
kepala perpustakaan
7) Ruang
staf
8) Mushola
9) Toilet
10) Tempat
Parkir pengunjung
11) Tempat
Parkir Pusteling
2. Prasarana
1) Perabot
dan alat-alat
a.
AC :
4 unit.
b.
DVD Player :
1 buah.
c.
Kipas Angin :
3 buah.
d.
Komputer :
10 buah.
e.
Laptop : 5 buah.
f.
Kursi Baca :
82 buah.
g.
Filling Cabinet :
4 buah.
h.
Mesin Ketik :
2 unit.
i.
Rak buku :
25 buah.
j.
Televisi :
2 buah.
k.
Radio : 2 buah.
l.
Print Out :
1 buah
m.
Aplikasi SLIMs
n.
Barcode reader :
2 buah
2) Koleksi Bahan Pustaka berupa:
Buku
cetak
a. Text book
-
Kelas
000 : 7279 eksemplar
-
Kelas
100 : 2367 eksemplar
-
Kelas
200 : 3997 eksemplar
-
Kelas
300 : 8739 eksemplar
-
Kelas
400 : 2077 eksemplar
-
Kelas
500 : 2567 eksemplar
-
Kelas
600 : 9744 eksemplar
-
Kelas
700 : 2028 eksemplar
-
Kelas
800 : 7733 eksemplar
-
Kelas
900 : 2006 ekemplar
b. Terbitan berseri
Majalah
(dilanggan)
-
Tabloid : 2
judul (Rumah, Otomotif)
-
Popular : 7 judul (Kuark, Bobo, Potret Negeriku,
Trubus, Gatra, Intisari, Kartini)
-
Ilmiah : 1 judul (National Geograpic)
Fasilitas pelayanan yang
disediakan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman, yaitu
1. Layanan
Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran
bahan – bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Perpustakaan Daerah
Sleman menggunakan sistem pelayanan terbuka yaitu dengan memberikan kesempatan
kepada pemakai untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar
membaca-baca, tetapi mengetahui berbagai alternative dari pilihan koleksi yang
ada dirak, yang kira-kira dapat mendukung penelitiannya.
Jenis koleksi yang dipinjamkan di Kantor
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman berupa bahan tercetak seperti text book,
majalah, koran, tabloid, ada pula bahan nonbuku seperti CD animasi anak.
Dengan menggunakan Senayan Library Management System
(SLIM) petugas atau pustakawan di Kantor
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman melayani pengguna perpustakaan
dalam peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan.
2. Layanan
Referensi
Layanan
referensi adalah layanan yang bersifat pribadi dan langsung bagi mereka yang
mencari informasi di perpustakaan untuk berbagai tujuan dan juga bermacam
kegiatan perpustakaan yang bertujuan menyediakan informasi tersebut semudah
mungkin ( Hutchins, 1994).
Layanan referensi
adalah kegiatan pelayanan perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan
menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi
referens.
Bahan – bahan
referensi yang terdapat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman meliputi :
-
Ensiklopedia.
-
Kamus.
-
Atlas.
-
Peta.
-
Buku pedoman
-
Buku pegangan.
-
Terbitan pemerintah.
3. Layanan
Penelusuran Informasi
Layanan
penelusuran informasi adalah kegiatan petugas perpustakaan dalam menjawab
pertanyaan pemustaka berkaitan dalam pencarian sumber informasi.
Dalam layanan
Penelusuran informasi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman dapat dilakukan
baik oleh pemustaka maupun oleh petugas melalui OPAC Senayan.
4. Layanan
Akses Internet
Layanan akses
internet di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman disediakan diluar maupun
didalam ruangan sekitar perpustakaan daerah kabupaten sleman, layanan ini bisa
dibuka tanpa melalui password yang rumit, layanan akses internet ini tidak
dipungut biaya.
Layanan ini bisa
dinikmati selama jam kerja kantor. Layanan akses internet di perpustakaan yang
berada didalam ruangan di bantu dengan 4 unit computer.
5. Layanan
Audio Visual
Layanan audio
visual merupakan layanan yang diberikan perpustakaan untuk pengguna khususnya
orang tua yang ingin memperkenalkan sesuatu film animasi yang bertema dan
bertokoh anak – anak kepada anaknya dengan tujuan agar si anak dapat mengambil
nilai – nilai moral yang baik dari si tokoh dalam animasi tersebut.
Dengan
tersedianya DVD dan kaset yang cukup banyak Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman
juga menyediakan layanan ini.Dengan tujuan agar pemustaka dapat mengambil pesan
moral yang ada di film tersebut.
6. Layanan
Warintek
Layanan warung
informasi dan teknologi ini menyajikan informasi tepat guna dan potensi –
potensi di wilayah setempat, seperti informasi tentang daerah wisata,
pertanian, serta hal – hal yang berkaitan dengan wilayah setempat.
Di Perpustakaan
Daerah Kabupaten Sleman, warintek di lengkapi dengan 4 unit perangkat lunak
atau komputer yang dalam pemakaiannya pengguna tidak dikenakan biaya akses
internet selama jam kerja petugas.
7. Layanan
Perpustakaan Keliling
Layanan
ini ditujukan untuk sekolah – sekolah yang jaraknya jauh dari perpustakaan
umum. Di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman, layanan keliling ini di lakukan
setiap hari senin sampai kamis.
Perpustakaan
Daerah Kabupaten Sleman memiliki fasilitas 3 buah armada untuk melakukan
kegiatan Perpustakaan Keliling.Setiap armada di lengkapi dengan berbagai buku
koleksi dan dilayani oleh dua orang petugas.
Waktu pelayanan
keliling ini berlangsung 3 – 4 jam untuk dua tempat.Untuk Layanan keliling ini
harus ada musyawarah dan perjanjian secara spesifik antara sekolah dengan
pengelola Perpustakaan Daerah selaku penyelenggara.
8. Layanan
perpustakaan dan internet keliling
Layanan ini sama
dengan layanan perpustakaan keliling, hanya saja layanan perpustakaan internet
keliling ini di lengkapi dengan 5 buah
notebook dan menggunakan modem yang bisa mengakses informasi yang dibutuhkan
pengguna melalui internet.
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa:
1. Fasilitas
pelayanan bahan pustaka di Perpustakaan Daerah Sleman sudah memenuhi standarisasi
perpustakaan daerah.
2. Pelayanan
bahan pustaka yang menggunakan fasilitas elektronik belum cukup baik sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh pengguna.
3. Fasilitas
pelayanan bahan pustaka belum semuanya termanfaatkan secara optimal karena
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain : kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang adanya fasilitas – fasilitas pelayanan yang ada, kurangnya
sosialisasi petugas kepada mastarakat.
4. Koleksi
Bahan Pustaka yang masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pemustaka.
5. Kurangnya
pemanfaatan yang maksimal dalam penggunaan layanan ruang audio visual.
6. Fasilitas
perpustakaan perlu ditingkatkan dan yang kurang baik untuk segera dilakukan
perbaikan.
B. Saran
1.
Selain diberi petunjuk penggunaan
pada alat shelf check, mahasiswa juga
diberi pendampingan saat menggunakan dan mengecek jika data buku benar-benar sudah
masuk kedalam sistem, untuk menghindari tidak terbacanya kode buku oleh alat shelf check.
2.
Perpustakaan meningkatkan kerjasama dan mengadakan hubungan dengan perpustakaan
lain, sehingga
layanan yang diberikan lebih maksimal karena
perpustakaan tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna karena keterbatasan
koleksi.
3.
Fasilitas pelayanan
elektronik book dropbox dan shelf check agar diletakkan di tempat
yang strategis sehingga pemustaka dapat memanfaatkan dengan mudah dan sesuai
dengan manfaatnya.
4.
Untuk
mengantisipasi sistem anjungan yang error atau mati listrik agar disediakan
katalog buku sebagai alat telusur informasi koleksi yang disediakan di
perpustakaan.
Daftar
Pustaka
Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional RI. Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman.
Ed. 3, 2004
http://fitri-m-a-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-70031-Artikel-Sarana%20dan%20Prasarana%20Ruang%20Perpustakaan%20sebagai%20Aspek%20Kekuatan%20dalam%20Mengembangkan%20Perpustakaan%20.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar