Rabu, 30 November 2016

CONTOH KARIL Program S1 Perpustakaan UT



PEMANFAATAN FASILITAS PELAYANAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SLEMAN

Oleh  : ISTIKOMARIYATI           
Nim     : 021813577

ABSTRAK

Perpustakaan merupakan salah satu organisasi sumber belajar yang mengelola, menyimpan, dan memberikan layanan bahan pustaka baik cetak maupun non cetak serta mampu sebagai objek dalam suatu penelitian. Oleh karena itu, suatu perpustakaan yang menyediakan berbagai bahan pustaka dan berbagai fasilitas pelayanan yang baik akan dapat membantu pemustaka dalam pencarian informasi yang dibutuhkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan  fasilitas pelayanan bahan pustakan di Perpustakaan Daerah Sleman. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan cara melihat langsung atau observasi.
Dari hasil penelitian ini pemanfaatan fasilitas pelayanan bahan pustaka di perpustakaan Daerah Sleman belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna perpustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan sebaiknya pemanfaatan fasilitas pelayanan diperpustakaan ditingkatkan agar dapat termanfaatkan oleh pemustaka dengan maksimal.

Kata Kunci      : Pemanfaatan Fasilitas, Pelayanan Perpustakaan, Perpustakaan Daerah Sleman.










I.     PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung.ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian buku dan terbitan lainnya termasuk di dalamnya semua bahan cetak,buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah), lembaran musik, berbagai karya musik, berbagai karya media audiovisual seperti film, slid ( slide), kaset, piringan hitam, bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan mikroburam ( microopaque ). Webster menyatakan bahwa perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskrip, dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi atau bacaan, kenyamanan, atau kesenangan. (Sulistyo-Basuki ,1991:3).
 Perpustakaan sebagai penyedia informasi yang bersumber pada literatur baik yang tercetak maupun terekam  harus memberdayakan koleksinya maksimal mungkin. Pendayagunaan sumber informasi di perpustakaan pada bentuk  layanannya. Artinya, layanan diperpustakaan menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perpustakaan. Oleh karena itu, hal yang terpenting dalam suatu perpustakaan yaitu layanan.
Layanan perpustakaan bertujuan untuk memberikan informasi guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menunjang proses belajar mengajar. Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan yang pada pelaksanaanya perlu adanya perencanaan dalam penyelenggaraanya.
Layanan perpustakaan akan berjalan dengan baik apabila system layanan yang digunakan tepat dan sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Ada tiga sistem layanan perpustakan, yakni sistim layanan terbukan (open access), sistem layanan tertutup (close acces), dan system layanan campuran (mixed access), ketiga sistem layanan ini ada hubungannya dengan cara bagaimana perpustakaan memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk menemukan bahan pustaka. Untuk menujang keberhasilan layanan diperlukan beberapa pendukung, antara lain fasilitas, koleksi, Petugas Layanan, dan Pemakai.
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada di Perpustakaan Daerah Sleman. Di Perpustakaan Daerah Sleman sistem pelayanannya menggunakan sistem terbuka, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca, tetapi mengetahui berbagai alternative dari pilihan koleksi yang ada dirak, yang kira-kira dapat mendukung penelitiannya.
Identifikasi Masalah
Dari data yang diperoleh, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Pemanfaatan fasilitas layanan perpustakaan belum dimanfaatkan dengan maksimal.
2.      Pelayanan perpustakaan masih terpusat pada petugas belum memanfaatkan fasilitas mandiri yang dapat digunakan oleh pemustaka sendiri dalam pencarian bahan pustaka.
Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan fasilitas  belum berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Untuk mengetahui secara rinci sebab-sebab kekurangan pemanfaatan fasilitas tersebut, penulis melakukan pengamatan dan wawancara dengan petugas, maka analisis masalah di atas adalah:
1.      Koleksi Bahan Pustaka yang masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan  pemustaka.
2.      Kurangnya pemanfaatan yang maksimal dalam penggunaan layanan  ruang audio visual.
Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah:
1.      Bagaimana menyediakan fasilitas layanan bahan pustaka yang sesuai dengan yang dibutuhkan pemustaka?
2.      Bagaimana memaksimalkan pemanfaatan fasilitas layanan perpustakaan oleh pemustaka?
Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui hasil pemanfaatan fasilitas layanan perpustakaan yang sudah disediakan.
2.      Mengetahui kekurangan fasilitas layanan perpustakaan yang dimanfaatkan oleh pemustaka atau mahasiswa.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.      Bagi Mastarakat umum
Masyarakat umum dapat memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan dengan baik dan dapat memaksimalkan pemanfaatannya. Sehingga tidak harus meminta bantuan atau melalui petugas perpustakaan dalam kegiatan pelayanan.
2.      Bagi Petugas Perpustakaan
a)      Memberikan alternatif usaha untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas layanan perpustakaan mandiri.
b)      Menciptakan suasana yang nyaman dan tenang dalam aktivitas layanan perpustakaan.
3.      Bagi Perpustakaan
a)      Meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan di Perpustakaan Daerah Sleman.
b)      Memberikan saran untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas pelayanan yang disediakan.
Memberikan image yang baik terhadap ketersediaan fasilitas pelayanan di Perpustakaan Daerah Sleman.

































II.                TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
1.      Standar Perpustakaan Daerah
Standar perpustakaan umum kabupaten/kota ini menetapkan acuan dasar penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan umum di tingkat kabupaten/kota, meliputi ketentuan atau persyaratan minimal tentang koleksi, sarana dan prasarana, layanan, tenaga, penyelenggaraan, dan pengelolaan perpustakaan.

2.      Pada Sarana dan prasarana
1.)    Gedung
a)      Luas gedung sekurang-kurangnya 0,008 m2 per kapita dikalikan jumlah penduduk.
b)      Memenuhi standar kesehatan, keselamatan, kenyamanan, ketenangan, keindahan, pencahayaan, keamanan, dan sirkulasi udara.
c)      Perencanaan gedung memungkinkan pengembangan fisik.
d)     Memenuhi aspek teknologi, ergonomik, konstruksi, lingkungan, efektifitas, efisiensi dan kecukupan.
e)      Berbentuk permanen.
f)       Memperhatikan kekuatan dan memenuhi persyaratan konstruksi lantai untuk ruang koleksi perpustakaan (minimal 400 kg/m²).
g)      Dilengkapi atau difasilitasi sarana kepentingan umum seperti toilet, dan area parkir.
2.)    Ruang perpustakaan
Ruang perpustakaan sekurang-kurangnya terdiri dari ruang koleksi, ruang baca, ruang kepala, ruang staf, ruang pengolahan, ruang serba guna, area publik (mushola dan toilet tidak berada didalam ruang koleksi).
3.)    Sarana layanan dan sarana kerja
Perpustakaan menyediakan sarana perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi: rak buku(30 buah); rak majalah (3 buah); rak audio visual (2 buah); rak buku referensi (7 buah); meja baca (100 buah); meja kerja (20 buah); laci katalog (2 buah); kursi baca (100 buah); perangkat komputer (5 unit); alat baca tunanetra (5 unit) ; AC (1 buah); rak display buku baru (1 buah); rak surat kabar (2 buah); jaringan internet; lemari penitipan tas (2 buah).
4.)    Penyediaan komputer internet
a)      Setiap 10.000 jumlah penduduk, sekurang-kurangnya disediakan 1 unit komputer yang terkoneksi dengan internet.
b)      Perpustakaan memanfaatkan dan mendayagunakan sarana komputer untuk
mengembangkan e-library (perpustakaan digital) dan kepentingan pelayanan akses informasi.
5.)    Jam buka
Jam buka perpustakaan sekurang-kurangnya 8 jam per hari.
6.)    Jenis layanan
Perpustakaan menyelenggarakan jenis layanan sekurang-kurangnya meliputi: layanan sirkulasi, layanan membaca ditempat, layanan referensi, layanan bercerita, layanan keliling (mobil keliling), dan layanan bimbingan pemustaka.

3.      Perlengkapan Ruang Perpustakaan
Menurut Darmono (2001) terdapat beberapa perlengkapan pokok yang dibutuhkan sebuah perpustakaan antara lain:
1.      Rak atau lemari buku; berfungsi untuk menempatkan koleksi buku. Ada rak buku yang terdiri atas satu sisi dan ada pula yang dua sisi. Untuk rak satu sisi ditempatkan merapat pada dinding ruang perpustakaan, adapun rak dua sisi dapat diletakkan ditengah ruangan, pada masing-masing sisinya diisi dengan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Biasanya rak buku memiliki ketinggian 190 cm dan terdiri atas 4-5 sap untuk menempatkan koleksi buku.
2.      Rak surat kabar; berfungsi untuk meletakkan surat kabar agar tidak mudah rusak atau sobek. Biasanya rak surat kabar terbuat dari kayu dan lebarnya disesuaikan dengan ukuran surat kabar yang dilanggan oleh perpustakaan. Rak ini dilengkapi alat penjepit yang panjangnya 36 inci, yang memudahkan surat kabar untuk dipasang atau dilepas kembali.
3.      Rak majalah; berfungsi untuk meletakkan majalah dan biasanya hanya terdiri atas 2 sap. Konstruksi rak yang rendah ini dapat memudahkan pengguna perpustakaan mengambil koleksi majalah yang dibutuhkan.
4.      Meja dan kursi baca; perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan untuk melayani pengguna perpustakaan yang ingin membaca koleksi buku di ruang perpustakaan. Pemilihan jenis meja dan kursi baca selain harus disesuaikan dengan kondisi luas ruangan juga disesuaikan dengan dana yang dialokasikan untuk membeli perlengkapan tersebut. Sebaiknya meja dan kursi baca terbuat dari bahan yang kuat (kayu), nyaman dan seragam baik warna dan bentuknya.
5.      Meja dan kursi kerja; berguna bagi staf perpustakaan untuk melaksanakan aktivitas dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Umumnya meja dan kursi kerja disediakan dalam bentuk tunggal tidak digabung antara staf yang satu dengan lainnya, artinya untuk satu orang staf akan mendapatkan satu buah meja dan kursi.
6.      Meja sirkulasi; berfungsi untuk melayani pengguna yang akan meminjam atau mengembalikan koleksi buku perpustakaan. Meja sirkulasi biasanya didesain khusus agar dapat menampung buku dan berkas lainnya dalam jumlah yang banyak. Agar pelayanan sirkulasi berjalan optimal, maka desain meja sirkulasi biasanya terdiri atas beberapa meja yang digabung menjadi satu sehingga membentuk meja yang fleksibel dalam melakukan kegiatan sirkulasi.
7.      Lemari katalog; berfungsi untuk menyimpan kartu catalog. Besarnya lemari catalog disesuaikan dengan jumlah laci yang diinginkan sedangkan tingginya disesuaikan dengan tinggi badan pengguna perpustakaan pada umumnya.
8.      Kereta buku; berfungsi untuk mengangkut buku yang dikembalikan oleh pengguna perpustakaan (dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku yang telah diproses dibagian pembinaan koleksi ke rak buku. Biasanya kereta buku terbuat dari bahan yang kuat dan beroda.
9.      Papan display; berfungsi untuk memamerkan koleksi buku baru yang akan dilayankan oleh perpustakaan.

4.      Peralatan Perpustakaan
Menurut Quible (2001) dalam Badri Munir, selain faktor penjualan dan perawatan, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh staf dalam memilih peralatan yang sesuai dengan tata ruang sebuah kantor (kantor pada umumnya) yaitu pertimbangan peralatan. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan faktor pertimbangan peralatan tersebut antara lain:
1.      Tujuan penggunaan peralatan; sebelum memilih peralatan, harus ditentukan dahulu tujuan penggunaan peralatan tersebut. Perlu diperhatikan pula jangan membeli peralatan yang terlalu canggih, lebih penting sesuaikan antara kebutuhan dengan keahlian staf yang akan menggunakan alat tersebut.
2.      Menentukan peralatan yang sesuai; memilih peralatan dengan merek tertentu perlu menjadi pertimbangan pula, hal ini berkaitan dengan layanan purna jual yang disediakan merek tersebut jika suatu saat kantor ingin meng-upgrade peralatannya dengan yang baru.
3.      Tingkat kegunaan peralatan; harus dipertimbangkan kemampuan peralatan dalam memenuhi kebutuhan kantor secara maksimal sehingga memperlancar aktivitas staf kantor.
4.      Spesifikasi peralatan; untuk beberapa peralatan harus ditentukan lebih dahulu spesifikasi fisik dan teknisnya karena berkaitan dengan penempatan peralatan diruangan, jumlah listrik yang dibutuhkan, pemasangannya dan struktur yang dibutuhkan.
5.      Biaya peralatan; banyak peralatan baru yang membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi, oleh karena itu efesiensi peralatan juga harus dipertimbangkan.
6.      Proses operasional peralatan; beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan khusus, misalnya printer yang memerlukan toner asli harganya tentu lebih mahal, tidak ada salahnya menggunakan printer jenis lama yang dapat diisi ulang dan tentu harganya lebih murah.
7.      Fitur keamanan; beberapa peralatan canggih yang berbiaya operasional tinggi menyediakan user id dan password yang memungkinkan tidak semua orang dapat menggunakan alat tersebut.
8.      Fleksibilitas peralatan; beberapa peralatan dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang lebih luas dibandingkan peralatan yang lain, atau dimodifikasi dengan beberapa komponen lain jika dibutuhkan.
9.      Kemudahan penggunaan peralatan; beberapa peralatan sulit dipergunakan sehingga membutuhkan latihan tambahan bagi staf untuk mengoperasikannya, hal ini tentu saja membutuhkan biaya dan waku khusus yang seharusnya dapat dihindari bila peralatannya mudah dioperasionalkan.
10.  Kecepatan operasi peralatan; pada sebagian kantor ada yang memerlukan tersedianya peralatan yang dibutuhkan secara cepat karena pertimbangan kelancaran aktivitas kantor.
11.  Masukan dari operator peralatan; staf yang akan mempergunakan peralatan yang akan dibeli seharusnya diminta pertimbangannya mengenai peralatan tersebut.
12.  Standardisasi peralatan; penggunaan hanya beberapa merek tertentu akan menghasilkan standardisasi peralatan kantor, selain memberikan keuntungan juga berdampak kerugian tertentu. Keuntungan misalnya kemudahan bagi staf untuk mengoperasikannya dan dapat diintegrasikan dengan peralatan lain, namun kerugiannya adalah tingkat ketergantungan pada peralatan tersebut sangat tinggi sehingga rentan terhadap gangguan supply dan kenaikan harga.
Faktor-fakor di atas dapat diterapkan di perpustakaan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih peralatan yang akan dipergunakan guna mendukung kelancaran aktivitas pelayanannya.














III.             Metode
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan/ observasi dan wawancara. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berhubungan dengan data nonnumerik, dalam mendiskripsikan prosedur-prosedur sering menggunakan narasi. Sebagian besar tidak menggunakan metode statistik dalam membuat kesimpulan, analisa data hanya menggunakan statistik deskriptif (Hartinah, 2014: 4.7).
Teknik pengumpulan data observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan melihat langsung kegiatan responden yang diteliti untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti secara aktif mencatat tentang kegiatan responden tanpa sepengetahuan responden dalam lembar catatan yang sudah disiapkan (Hartinah, 2014: 5.8). 
Teknik pengumpulan data wawancara adalah kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan panduan/pedoman wawancara yang berisi beberapa pertanyaan tentang masalah yang diteliti kepada responden (Hartinah, 2014: 5.8).






















IV.             Hasil dan pembahasan
Pelayanan perpustakaan yang baik adalah bagian dari hal penting untuk memberikan kepuasan kepada pemustaka dalam usaha memenuhi kebutuhan informasi yang akurat dan sesuai. Perpustakaan harus memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin. Tingkat kepuasan pemustaka perpustakaan dapat dilihat dari jumlah kunjungan pemustaka ke perpustakaan untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Jumlah kunjungan pemustaka ke perpustakaan dipengaruhi beberapa faktor, faktor – faktor yang mempengaruhinya salah satunya berasal dari fasilitas pelayanan yang akan mampu mendukung kegiatan pelayanan.
Fasilitas pelayanan yang lengkap dan berfungsi dengan baik akan memudahkan penelusuran informasi oleh pemustaka dan mendukung kelancaran tugas-tugas perpustakaan. Untuk memenuhi fasilitas pelayanan yang lengkap selain dari adanya gedung dan ruang perpustakaan juga perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman sarana dan prasarana yang ada adalah :
1.    Gedung dan ruang perpustakaan
Gedung perpustakaan berada di Jln. Turgo No. 3 Tridadi Sleman, terletak pada lokasi yang mudah dilihat, dikenal, dan di jangkau oleh masyarakat umum. Lokasinya berada di lingkungan taman bermain dan tempat berkumpulnya masyarakat. Luas gedungnya 594 m2 .
Fasilitas yang disediakan, meliputi:
1)      Ruang baca anak
2)      Ruang baca remaja, dewasa, dan orang tua
3)      Ruang audio visual
4)      Ruang koleksi anak
5)      Ruang koleksi umum
6)      Ruang kepala perpustakaan
7)      Ruang staf
8)      Mushola
9)      Toilet
10)  Tempat Parkir pengunjung
11)  Tempat Parkir Pusteling
2.      Prasarana
1)   Perabot dan alat-alat
a.       AC                       : 4 unit.
b.      DVD Player         : 1 buah.
c.       Kipas Angin         : 3 buah.
d.      Komputer             : 10 buah.
e.       Laptop                  : 5 buah.
f.       Kursi Baca           : 82 buah.
g.      Filling Cabinet     : 4 buah.
h.      Mesin Ketik         : 2 unit.
i.        Rak buku              : 25 buah.
j.        Televisi                 : 2 buah.
k.      Radio                   : 2 buah.
l.        Print Out              : 1 buah
m.    Aplikasi SLIMs
n.      Barcode reader     : 2 buah
2)      Koleksi Bahan Pustaka berupa:
Buku cetak
a.       Text book
-          Kelas 000 : 7279 eksemplar
-          Kelas 100 : 2367 eksemplar
-          Kelas 200 : 3997 eksemplar
-          Kelas 300 : 8739 eksemplar
-          Kelas 400 : 2077 eksemplar
-          Kelas 500 : 2567 eksemplar
-          Kelas 600 : 9744 eksemplar
-          Kelas 700 : 2028 eksemplar
-          Kelas 800 : 7733 eksemplar
-          Kelas 900 : 2006 ekemplar
b.      Terbitan berseri
Majalah (dilanggan)
-          Tabloid     :  2 judul (Rumah, Otomotif)
-          Popular     : 7 judul (Kuark, Bobo, Potret Negeriku, Trubus, Gatra, Intisari, Kartini)
-          Ilmiah       : 1 judul (National Geograpic)
Fasilitas pelayanan yang disediakan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman, yaitu
1.      Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi  adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan – bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Perpustakaan Daerah Sleman menggunakan sistem pelayanan terbuka yaitu dengan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca, tetapi mengetahui berbagai alternative dari pilihan koleksi yang ada dirak, yang kira-kira dapat mendukung penelitiannya.
Jenis koleksi yang dipinjamkan di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman berupa bahan tercetak seperti text book, majalah, koran, tabloid, ada pula bahan nonbuku seperti CD animasi anak.
Dengan menggunakan Senayan Library Management System (SLIM) petugas atau pustakawan di Kantor  Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman melayani pengguna perpustakaan dalam peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan.
2.      Layanan Referensi
Layanan referensi adalah layanan yang bersifat pribadi dan langsung bagi mereka yang mencari informasi di perpustakaan untuk berbagai tujuan dan juga bermacam kegiatan perpustakaan yang bertujuan menyediakan informasi tersebut semudah mungkin ( Hutchins, 1994).
Layanan referensi adalah kegiatan pelayanan perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referens.
Bahan – bahan referensi yang terdapat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman meliputi :
-          Ensiklopedia.
-          Kamus.
-          Atlas.
-          Peta.
-          Buku pedoman
-          Buku pegangan.
-          Terbitan pemerintah.
3.      Layanan Penelusuran Informasi
Layanan penelusuran informasi adalah kegiatan petugas perpustakaan dalam menjawab pertanyaan pemustaka berkaitan dalam pencarian sumber informasi.
Dalam layanan Penelusuran informasi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman dapat dilakukan baik oleh pemustaka maupun oleh petugas melalui OPAC Senayan.
4.      Layanan Akses Internet
Layanan akses internet di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman disediakan diluar maupun didalam ruangan sekitar perpustakaan daerah kabupaten sleman, layanan ini bisa dibuka tanpa melalui password yang rumit, layanan akses internet ini tidak dipungut biaya.
Layanan ini bisa dinikmati selama jam kerja kantor. Layanan akses internet di perpustakaan yang berada didalam ruangan di bantu dengan 4 unit computer.
5.      Layanan Audio Visual
Layanan audio visual merupakan layanan yang diberikan perpustakaan untuk pengguna khususnya orang tua yang ingin memperkenalkan sesuatu film animasi yang bertema dan bertokoh anak – anak kepada anaknya dengan tujuan agar si anak dapat mengambil nilai – nilai moral yang baik dari si tokoh dalam animasi tersebut.
Dengan tersedianya DVD dan kaset yang cukup banyak Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman juga menyediakan layanan ini.Dengan tujuan agar pemustaka dapat mengambil pesan moral yang ada di film tersebut.
6.      Layanan Warintek
Layanan warung informasi dan teknologi ini menyajikan informasi tepat guna dan potensi – potensi di wilayah setempat, seperti informasi tentang daerah wisata, pertanian, serta hal – hal yang berkaitan dengan wilayah setempat.
Di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman, warintek di lengkapi dengan 4 unit perangkat lunak atau komputer yang dalam pemakaiannya pengguna tidak dikenakan biaya akses internet selama jam kerja petugas.
7.      Layanan Perpustakaan Keliling
Layanan ini ditujukan untuk sekolah – sekolah yang jaraknya jauh dari perpustakaan umum. Di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman, layanan keliling ini di lakukan setiap hari senin sampai kamis.
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman memiliki fasilitas 3 buah armada untuk melakukan kegiatan Perpustakaan Keliling.Setiap armada di lengkapi dengan berbagai buku koleksi dan dilayani oleh dua orang petugas.
Waktu pelayanan keliling ini berlangsung 3 – 4 jam untuk dua tempat.Untuk Layanan keliling ini harus ada musyawarah dan perjanjian secara spesifik antara sekolah dengan pengelola Perpustakaan Daerah selaku penyelenggara.
8.      Layanan perpustakaan dan internet keliling
Layanan ini sama dengan layanan perpustakaan keliling, hanya saja layanan perpustakaan internet keliling ini  di lengkapi dengan 5 buah notebook dan menggunakan modem yang bisa mengakses informasi yang dibutuhkan pengguna melalui internet.

Penutup
A.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1.      Fasilitas pelayanan bahan pustaka di Perpustakaan Daerah Sleman sudah memenuhi standarisasi perpustakaan daerah.
2.      Pelayanan bahan pustaka yang menggunakan fasilitas elektronik belum cukup baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna.
3.      Fasilitas pelayanan bahan pustaka belum semuanya termanfaatkan secara optimal karena beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain : kurangnya pengetahuan masyarakat tentang adanya fasilitas – fasilitas pelayanan yang ada, kurangnya sosialisasi petugas kepada mastarakat.
4.      Koleksi Bahan Pustaka yang masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan  pemustaka.
5.      Kurangnya pemanfaatan yang maksimal dalam penggunaan layanan  ruang audio visual.
6.      Fasilitas perpustakaan perlu ditingkatkan dan yang kurang baik untuk segera dilakukan perbaikan.

B.  Saran
1.      Selain diberi petunjuk penggunaan pada alat shelf check, mahasiswa juga diberi pendampingan saat menggunakan dan mengecek jika data buku benar-benar sudah masuk kedalam sistem, untuk menghindari tidak terbacanya kode buku oleh alat shelf check.
2.      Perpustakaan meningkatkan kerjasama dan mengadakan hubungan dengan perpustakaan lain, sehingga layanan yang diberikan lebih maksimal karena perpustakaan tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna karena keterbatasan koleksi.
3.      Fasilitas pelayanan elektronik book dropbox dan shelf check agar diletakkan di tempat yang strategis sehingga pemustaka dapat memanfaatkan dengan mudah dan sesuai dengan manfaatnya.
4.      Untuk mengantisipasi sistem anjungan yang error atau mati listrik agar disediakan katalog buku sebagai alat telusur informasi koleksi yang disediakan di perpustakaan.
Daftar Pustaka
Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional RI. Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman. Ed. 3, 2004
http://fitri-m-a-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-70031-Artikel-Sarana%20dan%20Prasarana%20Ruang%20Perpustakaan%20sebagai%20Aspek%20Kekuatan%20dalam%20Mengembangkan%20Perpustakaan%20.html
             
          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar